Mengenal Distro Linux

distro linux

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis sebuah artikel tentang perjalanan saya menggunakan linux dan bagaimana saya beralih ke linux. Dalam artikel-artikel tersebut beberapa kali saya menyebut tentang mengenal distro linux. Mungkin masih ada yang belum tahu apa itu distro linux, jenis-jenisnya dan bagaimana memilih distro linux yang sesuai. Artikel kali ini insya Allah akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Apa itu distro linux

Sebagaimana dengan kita pernah mendengar tentang distro pakaian (kaos biasanya) yang biasanya dimaknai dengan tempat penjualan kaos atau pakaian dengan model dan corak khas dan tiadk dijual tempat lain. Maka arti dari distro linux secara singkatnya kurang lebih sama seperti itu.

Namun secara detail yang dimaksud dengan distro linux adalah sebuah sistem operasi yang dibangun dari kernel linux dengan penambahan komponen-komponen tertentu baik itu berupa modul, aplikasi atau package lain dengan tujuan spesifik sesuai dengan keinginan pengembang.

Kemudian dari pengembang linux merilis secara publik dan mendistribusikannya secara luas. Hasil pengembangan inilah yang kemudian disebut DISTRO (Linux DISTRibutiOn).

Mengapa banyak distro linux?

Kita sudah tahu melalui sejarah linux bahwa pencipta linux yaitu Linus Trovalds memberikan karyanya untuk kemajuan seluruh umat manusia. Dengan cara memberikan lisensi opensource untuk kernel linux yang dibuatnya supaya bisa dikembangkan oleh semua orang.

Berbeda dengan Windows dan Machintos (MacOS) yang hanya dikembangkan oleh perusahaan secara internal, linux bebas dikembangkan oleh siapapun dan untuk tujuan apapun.

Linux sendiri tidak hanya terdiri dari kernel saja namun banyak komponen pendukungnya. Sama halnya dengan kernel linux, komponen lainnyapun bersifat opensource yang dibuat dan dikembangkan oleh banyak orang, kelompok atau bahkan perusahaan dalam bentuk source code.

Bermula dari banyaknya pengembang yang memodifikasi source code itulah maka terciptalah banyak sekali variasi dan jenis dari distro linux berikut dengan komponen pendukungnya.

Perbedaan tiap distro

Setiap sistem operasi dan aplikasi yang sudah dikembangkan memiliki tujuan dan maksud yang spesifik walaupun berasal dari sumber yang sama.

Sebagai contoh, linux mint didesain agar mudah digunakan layaknya windows, sehingga pengguna windows yang baru pertama beralih ke linux tidak merasa kesulitan.

Kali linux dibuat dengan tujuan untuk keperluan IT forensic  dan security audit sehingga di dalam kali linux sudah banyak aplikasi untuk keperluan hacking secara default.

Ubuntu/Debian server misalnya dibangun untuk keperluan server yan gmengedepankan kestabilan dan fleksibilitas. Sehingga linux versi server ini hanya mnyertakan modul inti dan beberapa package saja.

Android didesain untuk sistem operasi pada HP, oleh karenannya walaupun sama-sama linux namun android memiliki cara kerja dan environment yang berbeda dengan linux standar lainnya.

Hal paling mendasar yang membedakan antar disto adalah pada package manager yaitu aplikasi yang digunakan oleh pengguna untuk mencari, menginstall, mengupdate dan menghapus aplikasi.

Debian dan turunannya termasuk semua varian ubuntu menggunakan APT, Redhat dan turunannya menggunakan YUM sedangkan Arch dan turunannya menggunakan Pacman.

Distro mana yang paling sesuai

Setiap distro didesain sesuai dengan peruntukkannya sehingga jika kita akan memasang linux pada komputer kita maka perlu diketahui apa tujuan kita menginstall linux tersebut.

Secara umum linux dibedakan mnejadi 2 berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu linux desktop dan server.

Seperti namanya versi desktop dibunakan untuk keperluan sehari-hari baik untuk bekerja di kantor, rumah maupun sekolah. Serta tidak perlu memiliki ilmu teknis khusus untuk menggunakannya.

Versi desktop ini memiliki tampilan yang indah seperti windows ataupun macOS bahkan kita bisa mengatur tampilannya sendiri. Penggunaannya pun sama tinggal klik, ubah, tarik dan seterusnya.

Sedangkan versi server yang memang peruntukannya seperti itu dan khusus untuk para developer. Maka biasanya tampilannya hanya berupa console yang pengoperasiannya menggunakan baris perintah seperti pada command prompt windows yang dalam linux disebut dengan terminal.

Jenis distro utama

Sampai saat ini ada ratusan distro linux bertebaran di internet, kita bisa mengeceknya melalui laman distrowatch.com.

Dari ratusan jenis tersebut ada 5 induk yang masih ada dan bahkan sudah memiliki banyak keturunan. Setiap distro memiliki versi desktop dan versi server sehingga tidak perlu khawatir saat memilihnya.

Slackware

Slackware merupakan distro tertua yang dirilis pertama kali tanggal 17 Juli 1993. Turunan paling populernya adalah SUSE atau sekarang bernama OpenSUSE yang dalam halaman resminya menawarkan kecepatan dan kestabilan.

Debian

Debian pertama kali dirilis pada bulan September 1993 dan merupakan distro terbesar dan terpopuler hingga saat ini.

Ubuntu merupakan salahsatu distro turunan debian paling sukses dan populer saat ini dengan banyak variannya seperti Lubuntu, Kubuntu, Xubuntu dan sebagainya.

Penulis sendiri lebih memilih memakai debian itu sendiri daripada menggunakan ubuntu/turunannya. Hal ini karena saat menggunakan Ubuntu laptop penulis selalu bermasalah dengan tidak terdeteksinya perangkat wifi laptop yang jadul ini..hehehehe

RedHat

Pertama kali berdiri tahun 1993 namun dirilis ke publik di akhir tahun 1994. RedHat menyasar pada pengguna kelas enterprise dengan membuat OS untuk server.

Beberapa turunannya yang mendominasi sistem operasi server antara lain RHEL, Fedora, dan Oracle. Distro ini tidak cocok untuk pemula kecuali fedora yang masih cukup mudah digunakan.

Gentoo

Gentoo pertama kali rilis pada 26 Juli 2000 yang merupakan pengganti dari Enoch. Distro turunannya adalah Chrome OS yang dikembangkan oleh Google.

Sedangkan Gentoo versi aslinya tidak cocok untuk pemula kecuali bagi yang ingin belajar linux lebih mendalam.

Arch linux

Arch linux diperkenalkan pertama kali para 11 Maret 2002 dengan membawa konsep akan kesederhanaan dan minimalisme.

Kesederhanaan diartikan sebagai tak perlu tambahan, modifikasi atau komplikasi sesaui sudut pandang dari pengembang tentunya.

Distro ini sangat tidak cocok untuk pemula yang baru menggunakan linux namaun sebagai mana Gentoo hanya cocok untuk yang benar-benar mau mendalami ilmu linux ini.

Free BSD

Secara teknis Free BSD ini bukan linux karena tidak memakai kernel linux. Namun free BSD ini menggunakan sistem operasi UNIX yang dikembangkan oelh AT&T lewat cabang Berkeley Software Distribution (BSD). Dan tetnu saja tidak cocok bagi pemula.

Mana yang paling cocok untuk pemula

Saran dari saya adalah gunakan versi Debian dan turunannya. Mengapa? karena versi ini adalah yang paling mudah untuk digunakan bagi para pemula.

Untuk yang baru pertama migrasi dari Windows silakan bisa menggunakan Linux mint, atau bisa menggunakan Debian itu sendiri atau Ubuntu.

Untuk komputer dengan spesifikasi lama (jadul) seperti milik saya (ASUS X200CA) bisa menggunakan debian dengan DE LXQT atau bisa langsung menggunakan Lubuntu.

Sedangkan untuk kebutuhan lainnya misal gaming atau editing bisa menggunakan versi apapun bebas tinggal memasang aplikasi yang sesuai saja.

Demikian artikel tentang mengenal disrtro linux yang sedikit ini semoga memberikan manfaat, sampai berjumpa pada artikel berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak