Beberapa blogger mungkin ada yang masih bingung apakah update artikel blog terutama yang sudah lama mempengaruhi SEO. Jawabannya adalah IYA.
Artikel yang sudah diterbitkan memang perlu sesekali diupdate karena bisa jadi artikel sudah usang atau ketinggalan zaman. Artikel yang sudah usang tentu saja sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Maka dari itu update artikel sangat diperlukan walaupun mungkin ada yang hanya mengubah angka tahun pada artikel saja.
Selain artikel yang kemungkinan sudah jadul, bisa jadi ada penulisan dalam artikel kita yang salah ketik bahkan kurang satu huruf. Hal tersebut bisa saja terjadi mengingat kita menulis secara manual kecuali yang menulis menggunakan AI atau alat bantu lainnya.
Apa saja yang perlu diupdate?
Ada beberapa poin atau dalam sebuah artikel yang perlu diperbarui antara lain:
- Informasi mengikuti zaman
- Ejaan atau typo dalam penulisan
- Struktur penulisan artikel
- Kata kunci/keyword artikel
Baik kita bahas satu per satu, dimulai dari informasi atau isi artikel mengikuti zaman. Ini jelas hal pertama dan utama yang harus diperbarui. Sangat tidak relevan jika di zaman ini misal sebuah artikel tentang cara membuat email di gmail. Di dalam artikel itu membuat gambar-gambar yang menjelaskan langkah-langkahnya. Namun gambar yang disertakan adalah hasil tangkapan layar tampilan gmail di tahun 2010 yang jelas sudah berbeda pada tahun ini. Tentu informasi tersebut bisa menyesatkan dan membingungkan pembacanya.
Ejaan kata atau penulisan yang typo juga perlu diperbaiki. Semakin sedikit kesalahan penulisan maka semakin membuat pembaca nyaman. enyaman pembaca inilah yang menjadikan blog kita banyak pengunjung dan dinilai baik oleh search engine seperti google.
Poin berikutnya yang perlu diupdate adalah struktur penulisan artikel, maksudnya adalah tampilan artikel itu sendiri. Semisal artikel yang ditulis sembarangan dengan tidak mengindahkan kaidah penulisan membuat pembaca merasa bosan. Paragraf terlalu panjang, tampilan monoton, susunan penulisan terbalik-balik semisal kalimat pembuka ditulis di tengah, tidak ada kesimpulan dan lainnya. Kesalahan seperti ini membuat pembaca mungkin kebingungan untuk menentukan arah dan maksud dari artikel yang ditulis.
Kata kunci atau keyword dinilai penting untuk sebuah artikel, karena keyword inilah yang akan dilihat google pertama kali. Mesin pencari seperti google akan mengindeks sebuah artikel berdasarkan kata kuncinya, kemudian di rangking baru ditampilkan di hasil pencarian. Artikel yang bagus belum tentu menjadi yg teratas di Google salah satunya bisa disebabkan karena salah dalam menentukan kata kunci tersebut.
Pembuktian
Kali ini saya akan menyampaikan eksperimen atau percobaan studi kasus dalam hal ini apa yang saya kerjakan sendiri. Salah satu blog yang saya kelola sudah memiliki lebih dari 800 artikel yang diterbitkan dan masih terus berjalan, namun selama lebih dari setahun ini performanya kurang signifikan. Maka dari itu saya akan mulai mengupdate artikelnya satu per satu mungkin sehari bisa 10 artikel. Jadi kemungkinan akan selesai paling cepat 3 bulan. Untuk hasilnya tidak perlu menunggu selama itu kita bisa sampling beberapa artikel yang sudah diupdate dalam sepekan sampai 1 bulan apakah ada penambahan trafik atau rangking di google dengan kata kunci yang dibidik.
Pengalaman sebelumnya sih di blog lain pernah saya lakukan pembaruan artikel dan hasilnya lumayan perlahan tapi pasti dari page 11 hasil pencarian google naik menjadi page 10. Halaman 10 kok bangga? bukan halaman 10nya cuma masalahnya kata kunci yang saya ambil adalah kata kunci yang saingannya media besar dan yang dinilai disini progresnya ada kenaikan. Beberapa bulan kemudian saya cek sudah naik di page 5 (mohon maaf tidak ada buktinya karena blog yang dimaksud sudah beralih kepemilikan beberapa bulan lalu dan belum kepikiran mendokumentasikan). Naik cukup jauh walaupun ada banyak faktor yang mendukung naiknya rangking cuma salah satunya adalah update artikel blog yang sudah lama seperti ini.
Beberapa artikel lain tentang blogger saya sajikan dalam artikel kategori blog
